Curug Lawe adalah salah satu air terjun alami yang terletak di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, tepatnya di kawasan lereng Gunung Ungaran. Curug ini juga dikenal dengan nama lengkapnya, Air Terjun Curug Lawe Benowo Kalisidi, karena letaknya berdampingan dengan Curug Benowo.
Jika kamu bertanya “Curug Lawe dimana?” atau “Curug Lawe daerah mana?”, maka jawabannya: destinasi ini berada hanya sekitar 21 km dari pusat Kota Semarang, 7 km dari Alun-Alun Ungaran, dan 23 km dari Stasiun Poncol. Lokasinya mudah dijangkau, baik dari Kota Semarang (melewati kawasan UNNES) maupun dari pusat kota Ungaran.
Meskipun berada di wilayah Ungaran Barat, pengelolaan Curug Lawe berada di bawah Perhutani KPH Kedu Utara—hal ini menjamin pelestarian alam dan pengawasan terhadap lingkungan hutan di sekitarnya.
Fasilitas dan Obyek Wisata Terdekat
Meski Curug Lawe Semarang semakin dikenal luas, fasilitas wisata di sekitarnya masih tergolong sederhana:
- Toilet umum tersedia namun jumlahnya terbatas.
- Penginapan terdekat belum tersedia di area air terjun. Wisatawan biasanya memilih akomodasi di Kota Ungaran.
- Tersedia beberapa warung di sekitar area parkir.
Selain Curug Lawe, kamu juga bisa mengunjungi destinasi lain yang masih dalam satu jalur trekking:
- Curug Benowo – Air terjun yang lebih tinggi (sekitar 40 meter), terletak berdekatan.
- Sendang Pengantin – Kolam alami dengan suasana mistis dan tenang.
Harga Tiket dan Jam Operasional
Berikut informasi tiket masuk Curug Lawe dan biaya lainnya:
- Tiket masuk: Rp 5.000
- Parkir motor: Rp 3.000
- Parkir mobil: Rp 5.000
Jam buka Curug Lawe: Setiap hari, pukul 06.00 – 15.00 WIB
(Note: Pengunjung tidak diperkenankan masuk setelah pukul 15.00 demi keamanan jalur hutan.)
Keunikan Curug Lawe dan Curug Benowo
Apa yang membuat Curug Lawe Ungaran begitu istimewa?
- Tinggi Curug Lawe mencapai sekitar 30 meter, sementara Curug Benowo sekitar 40 meter.
- Lingkungan sekitarnya masih alami, dikelilingi pepohonan tinggi dan suara satwa liar.
- Jalur trekking melewati jembatan bambu, hutan pinus, dan kebun kopi Zanzibar, membuat perjalanan ke curug menjadi pengalaman tersendiri.
- Flora dan fauna di kawasan Gunung Lawe masih sangat terjaga. Kamu bisa menemukan berbagai jenis burung, serangga, dan tanaman hutan.
Tips Berkunjung ke Curug Lawe
Untuk pengalaman terbaik, ikuti beberapa tips berikut:
- Datanglah di hari biasa untuk menghindari keramaian pengunjung.
- Cek cuaca sebelum berangkat, hindari hujan karena jalur bisa licin.
- Gunakan sepatu yang nyaman dan tahan air.
- Bawalah baju ganti, jas hujan, dan air minum sendiri.
- Jangan ragu bertanya arah ke penduduk sekitar atau petugas jaga.
- Jaga kebersihan dan jangan meninggalkan sampah.
Curug Lawe di Semarang adalah destinasi ideal untuk pencinta alam dan petualangan ringan. Dengan akses mudah, pemandangan indah, serta udara segar khas pegunungan, tempat ini menjadi pilihan tepat untuk melepas penat dari hiruk-pikuk kota. Jangan lupa abadikan momenmu dengan gambar Curug Benowo dan Curug Lawe sebagai kenang-kenangan liburan!
FAQ
Tiket masuk Curug Lawe sebesar Rp 5.000 per orang. Parkir motor Rp 3.000 dan parkir mobil Rp 5.000.
Curug Lawe memiliki ketinggian sekitar 30 meter, menjadikannya salah satu air terjun menawan di Semarang.
Waktu trekking menuju Curug Lawe rata-rata 30–45 menit, tergantung kecepatan jalan dan kondisi fisik pengunjung.
Selain tiket Rp 5.000, pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir (Rp 3.000 untuk motor, Rp 5.000 untuk mobil).
Ketinggian Curug Lawe di Semarang sekitar 30 meter, dengan aliran air yang jernih di tengah hutan Gunung Ungaran.
Curug Lawe adalah air terjun alami di Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, yang terkenal karena panorama hutan dan suasana sejuk pegunungan.
Curug Lawe terletak di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, di lereng Gunung Ungaran.
Secara administratif, Curug Lawe berada di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Namun, banyak wisatawan menyebutnya sebagai destinasi Curug Lawe Semarang karena akses utamanya dari Kota Semarang.
Rute paling populer dari Semarang adalah melalui Universitas Negeri Semarang (UNNES) lalu menuju Desa Kalisidi. Alternatif lain bisa dari Alun-Alun Ungaran.
Curug Lawe buka setiap hari dari 06.00 pagi hingga 15.00 sore. Setelah jam 15.00, jalur trekking ditutup demi keamanan.
Ya, tersedia area parkir untuk motor dan mobil dekat pintu masuk, dengan biaya yang terjangkau.
Anak-anak boleh berkunjung, tetapi harus dalam pengawasan orang tua, terutama saat melalui jalur trekking yang licin saat musim hujan.
Jalur trekking Curug Lawe cocok untuk pemula, meskipun perlu stamina ringan. Jalannya berupa campuran tangga, tanah, dan batu dengan pemandangan hutan yang asri.
– Curug Lawe: ketinggian ±30 meter, debit air lebih besar.
– Curug Benowo: ketinggian ±40 meter, aliran air lebih deras, jalurnya sedikit lebih menantang
Keduanya berada dalam satu kawasan wisata.
Tidak ada penginapan tepat di area Curug Lawe. Wisatawan bisa mencari akomodasi di Kota Ungaran atau Semarang.
Ya, tetap buka. Namun, pengunjung disarankan berhati-hati karena jalur trekking bisa licin dan debit air meningkat.
Selain tiket dan parkir, biasanya tidak ada biaya tambahan. Namun, jika ingin membeli makanan atau minuman di warung sekitar, tentu perlu biaya ekstra.
Fasilitas yang ada antara lain:
– Area parkir motor dan mobil
– Toilet umum sederhana
– Warung makan kecil di area parkir
Untuk penginapan, harus menuju Ungaran atau Semarang.
Selain keindahan air terjun, pengunjung bisa menikmati:
– Trekking di hutan pinus
– Pemandangan perkebunan Zanzibar
– Flora dan fauna alami di kawasan Gunung Ungaran
– Spot foto di jembatan bambu dan tebing batu
Secara resmi, kawasan Curug Lawe tidak menyediakan area camping. Namun, ada beberapa lokasi di sekitar lereng Gunung Ungaran yang biasa dipakai untuk berkemah.