Museum Kretek Kudus

Museum Kretek Kudus, Simbol Sejarah dan Budaya di Film ‘Gadis Kretek’

Film ‘Gadis Kretek’ produksi Netflix telah mencuri perhatian banyak orang, terutama karena lokasi syutingnya yang unik di Museum Kretek Kudus. Film ini diadaptasi dari novel populer berjudul sama karya Ratih Kumala, mengisahkan industri kretek di era 1960-an.

Museum Kudus ini tidak hanya menjadi latar dalam film ini, tetapi juga tempat syuting selama tiga hari pada Agustus 2022. Area tengah museum, dekat patung nglinting kretek, ruang Nitisemito, hingga parkiran depan, semua menjadi saksi bisu pembuatan film ini.

Dalam film tersebut, Museum Kretek menjadi tempat pertemuan antara karakter Lebas (Arya Saloka) dan Arum (Putri Marino). Cerita pun berkembang mengungkap misteri sosok Jeng Yah yang dicari oleh Romo, karakter ayah Lebas.

Fasillitas Museum

Museum ini diresmikan pada 3 Oktober 1986, merupakan pusat informasi dan edukasi yang mengagumkan tentang sejarah kretek di Indonesia. Museum ini tidak hanya menampilkan evolusi rokok kretek dari masa ke masa, tetapi juga menghormati tokoh-tokoh penting yang telah berkontribusi dalam mengembangkan industri rokok kretek di negeri ini.

Keunikan Museum Kudus ini terletak pada koleksinya yang mendalam dan edukatif. Pengunjung dapat menjelajahi sejarah dan evolusi kretek sebagai bagian dari warisan kebudayaan lokal Indonesia, menambah pengetahuan dan apresiasi terhadap produk ini.

Dibangun atas inisiatif Menteri Dalam Negeri dan didanai oleh Persatuan Pengusaha Rokok Kudus, museum ini kini berada di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Kudus dan dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus. Tujuannya adalah untuk menunjukkan perkembangan kretek yang signifikan di Jawa, khususnya di Kudus.

Di dalam Museum, pengunjung dapat melihat dari dekat proses produksi rokok kretek, dari metode tradisional hingga penggunaan teknologi modern. Tokoh-tokoh penting dalam industri rokok di Indonesia juga diperkenalkan, memberikan perspektif lebih luas tentang bisnis ini.

Desain interior museum dipenuhi dengan patung-patung karya seniman lokal Kudus dan berbagai peralatan pembuatan rokok. Ini mencakup koleksi promosi kretek dari masa lalu, yang memberikan gambaran menarik tentang sejarah industri ini.

Fasilitas di Museum ini termasuk area seluas 2,5 hektare, dengan lebih dari 1.195 koleksi seputar sejarah kretek. Pengunjung juga dapat menikmati miniatur bangunan cagar budaya yang ada di sekitar kompleks museum.

Museum ini menyimpan alat-alat tradisional pembuatan rokok kretek dan rokok klobot, serta sarana promosi dari zaman dahulu. Diorama yang menggambarkan proses penanaman dan pengolahan bahan baku rokok kretek memberikan pengalaman yang imersif dan informatif.

Jam Buka Museum Kretek

Untuk berkunjung ke Museum yang terletak di Jl. Getas Pejaten No.155, Kec. Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini, pengunjung bisa datang setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Harga tiket masuk berkisar dari Rp 4.000 hingga Rp 5.000, tergantung hari kunjungan. Fasilitas tambahan seperti kolam renang dan waterboom tersedia dengan tarif Rp 15.000, menambah keanekaragaman pengalaman di museum ini.

Dengan mengunjungi Museum ini, pengunjung akan mendapatkan pengalaman yang unik dan berkesan, sambil belajar tentang sejarah dan kebudayaan yang kaya dari Indonesia, juga merasakan pengalaman unik yang berkaitan dengan film ‘Gadis Kretek’.