Stasiun Tuntang yang menjadi salah satu latar dalam Serial Gadis Kretek yang populer di Netflix, menjadi salah satu dari berbagai lokasi historis di Indonesia. Berlatar di masa pra-kemerdekaan hingga tahun 1960-an, serial ini mengambil tempat syuting di beberapa lokasi yang mencerminkan era tersebut, dengan Stasiun antik ini menjadi salah satu pilihannya.
- Buktikan Diri Sebagai Gamer Sejati dengan Memiliki ASUS ROG Strix Scar 16
- Mall di Semarang Yang Cocok Untuk Wisata dan Belanja Keluarga
- Service Center Xiaomi Resmi Semarang, Jam Buka, Lokasi, dan Nomer Kontak
- Bengkel Yamaha Terdekat Anda di Semarang
- Samsung Service Center Semarang, Lokasi , Layanan yang Disediakan, dan Layanan WhatsApp
Arsitektur dan Desain Stasiun Tuntang
Terletak di perbatasan Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga, Stasiun antik ini masih tetap mempertahankan desain arsitektur Belanda yang asli, menjadikannya cagar budaya yang kini tidak lagi aktif. Desain ini memberikan gambaran yang autentik tentang masa lalu, menjadikan stasiun ini pilihan sempurna untuk serial Gadis Kretek.
Sejarah Stasiun Tuntang dalam Perekonomian Lokal
Dilansir dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, Stasiun ini pada zaman kolonial berperan vital dalam mengangkut hasil perkebunan seperti karet, gula, coklat, dan kopi, memainkan peran penting dalam perekonomian lokal. Dibangun pada tahun 1905 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij, stasiun ini menjadi saksi bisu perkembangan ekonomi dan sosial di kawasan tersebut.
Transformasi Stasiun Tuntang: Dari Transportasi ke Pariwisata
Seiring waktu, peran Stasiun ini mulai berubah. Setelah ditutupnya jalur Yogyakarta-Kedungjati pada tahun 1970, stasiun ini bertransformasi menjadi bagian dari Museum Ambarawa, awalnya melayani kereta wisata Ambarawa-Tuntang. Kini, rencana pembangunan museum lokomotif diesel di Stasiun antik ini menjadi simbol rekam jejak perkeretaapian, sebagaimana digambarkan dalam Gadis Kretek.
Stasiun Yang Menjadi Titik Temu Sejarah dan Budaya
Stasiun Tuntang tidak hanya berfungsi sebagai penghubung transportasi tapi juga sebagai titik temu sejarah dan budaya. Dengan kekayaan arsitekturnya dan perannya yang beragam sepanjang sejarah, stasiun ini menjadi lebih dari sekadar lokasi syuting. Ia menjadi saksi hidup perjalanan waktu yang terjalin dalam setiap sudut dan cerita.
Stasiun yang telah menjadi cagar budaya ini dengan segala keunikannya, telah berhasil mengabadikan jejak sejarah dan budaya, bukan hanya dalam dunia nyata, tapi juga dalam kisah serial Gadis Kretek. Ini adalah contoh sempurna bagaimana lokasi bersejarah dapat memberikan dimensi yang lebih dalam dan konteks yang kaya dalam sebuah karya seni.