Piramida Rowosari, sebuah bangunan megah yang menjulang di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, tidak hanya menjadi destinasi wisata alternatif yang menarik, tetapi juga menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan.
Dibangun pada era 1990-an sebagai kantor pemasaran perusahaan real estate PT Tanah Mas Duaja, piramida ini seharusnya menjadi bagian dari proyek perumahan ambisius. Sayangnya, proyek tersebut tidak berjalan mulus dan akhirnya dibatalkan, menyisakan bangunan megah ini dalam keadaan terbengkalai.
Proyek pembangunan Piramida Rowosari menjadi sorotan publik, terutama karena banyaknya pertanyaan mengenai alasan dibangunnya bangunan yang begitu megah hanya untuk dijadikan kantor pemasaran. Namun, pertanyaan tersebut tak pernah mendapatkan jawaban, karena proyek perumahan yang menjadi alasan awal pembangunan akhirnya dibatalkan.
Bangunan Terbengkalai dan Misteri Piramida Rowosari
Sayangnya, keberadaan Piramida Rowosari semakin memudar seiring waktu. Bangunan lima lantai ini hanya beroperasi selama lima tahun sebelum terbengkalai, dan pemiliknya meninggal. Banyak barang yang dicuri, meninggalkan hanya bentuk fondasinya. Sebuah penelusuran di sekitar gedung palung ini memperlihatkan semak belukar tumbuh liar, kaca pecah berserakan di lantai, dan coretan di dinding. Lumut-lumut tumbuh tanpa kendali, menambah suasana mencekam di sekitar bangunan yang dulu gemerlap.
Lokasi terpencil Piramida Rowosari bahkan menambah aura misterius di sekitarnya. Spekulasi tentang fungsi sebenarnya dari piramida ini bermunculan; ada yang berpendapat bahwa itu adalah kantor pemasaran perumahan, sementara yang lain menganggapnya sebagai tempat ibadah atau pemujaan. Sejarawan dan pegiat sejarah pun ikut memberikan pandangan mereka, menyatakan bahwa bangunan ini mungkin merupakan peninggalan zaman kuno. Namun, belum ada bukti kuat yang mendukung asumsi ini.
Piramida Rowosari Memiliki Latar Belakang Mistis
Terbengkalai selama bertahun-tahun, Piramida Rowosari menjadi semakin angker dan menakutkan. Banyak cerita mistis beredar di masyarakat sekitar, menciptakan citra bahwa bangunan ini dihuni oleh makhluk halus. Salah satu cerita mistis yang paling populer adalah tentang sosok wanita cantik yang sering muncul di sekitar bangunan. Konon, wanita tersebut adalah arwah seorang wanita yang meninggal secara tragis di dalam piramida.
Cerita lain melibatkan suara-suara aneh yang sering terdengar dari dalam bangunan. Suara-suara ini diyakini sebagai suara makhluk halus yang menghuni Piramida Rowosari. Yanti, seorang warga yang juga turut serta dalam pembangunan, membagikan kisah horor selama proses pembangunan. Ia mengungkapkan bahwa beberapa peristiwa misterius, seperti kehilangan besi yang dipakai untuk fondasi, membuat proyek ini pindah tangan.
Sejak terbengkalai, Piramida Rowosari menjadi tempat uji nyali bagi banyak orang. Banyak sekali youtuber yang sering mampir untuk membuat konten horor, dan beberapa bahkan melihat penampakan yang menakutkan di dalam bangunan. Banyak orang dari luar kota sengaja datang ke Piramida Rowosari untuk mencari pengalaman seram. Beberapa di antaranya bahkan mengaku melihat penampakan hantu perempuan yang menangis di lantai dua. Konon, piramida ini dihuni oleh banyak setan, membuatnya menjadi objek menarik bagi pencari pengalaman supernatural.
Meskipun misterius dan angker, Piramida Rowosari tetap mencuri perhatian sebagai bagian dari sejarah dan warisan budaya Kota Semarang. Wisatawan yang datang ke sini dapat merasakan aura mistis yang menyelimuti bangunan ini, sekaligus menyaksikan keindahan arsitektur yang tersisa. Bagi yang berani, eksplorasi malam di sekitar Piramida Rowosari mungkin menjadi pengalaman tak terlupakan dengan sentuhan mistis yang kental.
Destinasi Wisata Paralayang di Indonesia
Selain untuk destinasi wisata baru, bukit Rowosari sendiri juga dinilai cocok untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan paralayang para atlet. Potensi destinasi wisata paralayang ini sudah didirikan sejak tahun 2005 silam. Terdapat dua jalur untuk menuju lokasi tersebut, di antaranya melalui Rowosari atas dan belakang kabupaten Demak Kawasan Mranggen Selatan dengan jarak tempuh sekitar 1 kilometer ke lokasi Bukit Paralayang.
Pengelola Bukit Piramida Rowosari, Suharyanto, menyebutkan bahwa mayoritas pengunjung didominasi oleh para atlet paralayang. Harga yang ditawarkan oleh pengelola sebesar dua ratus ribu rupiah untuk satu orang dengan didampingi oleh pelatih. Selama waktu tempuh 3 sampai 10 menit, pengunjung dapat menikmati pemandangan cantik berupa Bukit Piramida dan pemandangan Kota Semarang.
Suharyanto berharap ke depan Bukit Paralayang ini akan dikembangkan oleh pemerintah daerah agar dapat menjadi pusat destinasi wisata “outdoor activity” di Kota Semarang yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas outdoor lain, seperti off-road, camping, flying fox, dan lainnya.