Hotel Raden Patah

Hotel Raden Patah, Hotel Antik Peninggalan Belanda di Kota Lama

Hotel Raden Patah didirikan pada tahun 1900 dan terletak di Jalan Letjen Suprapto No.48, Tj. Mas, Kec. Semarang Utara, menjadi salah satu bangunan peninggalan Belanda di Semarang.

Bangunan Hotel Raden Patah adalah perwujudan nyata dari gaya arsitektur Indies, sebuah sintesis unik antara sentuhan arsitektural Eropa dengan karakteristik iklim tropis Hindia Belanda. Gaya arsitektural ini bukanlah tanpa dasar; ia mendapat pengaruh kuat dari langgam Neo-Klasik, sebuah fase penting dalam evolusi arsitektur Eropa. Neo-Klasik, dengan esensinya, memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip keharmonisan, simetri, dan proporsi, mencerminkan keindahan dan kesempurnaan yang sering diasosiasikan dengan karya seni dan bangunan dari zaman Yunani dan Romawi kuno.

Ketika tren arsitektural Neo-Klasik melintasi lautan dan mencapai Hindia Belanda, ia disambut dengan antusias oleh komunitas pembangun setempat, yang sering disebut sebagai ‘anemer’. Meskipun mereka bersemangat mengadopsi gaya ini, tidak semua elemen Neo-Klasik berhasil diintegrasikan dengan sempurna ke dalam desain mereka, khususnya dalam aspek proporsi. Namun, meski ada ketidaksesuaian tersebut, jejak-jejak Neo-Klasik masih dapat dikenali dengan jelas melalui detil-detil halus dan elemen-elemen dominan yang menghiasi bangunan, menegaskan posisinya sebagai bangunan peninggalan Belanda di Semarang.

Pesona Kota Lama Semarang di Sekitar Hotel Raden Patah

Hotel Raden Patah

Salah satu ciri khas bangunan dengan gaya Indies adalah keberadaan beranda. Pada Hotel Raden Patah, beranda berfungsi sebagai ruang yang melindungi dari panas matahari tropis. Selain itu, beranda juga menjadi tempat yang teduh dan nyaman bagi pengunjung untuk bersantai, menikmati angin sejuk sambil mengamati aktivitas di sekitar hotel.

Hotel ini berada di area Kota Lama Semarang, dan berada strategis ditengah keindahan klasik era kolonial di Semarang. Anda dapat menemukan bangunan dengan arsitektur khas Semarang kuno, menjadi bukti nyata dari bangunan peninggalan Belanda di Semarang. Terdapat angkringan yang menjual Wingko Babad terkenal seperti Cap Kereta dan Nona Mengko, serta berbagai jenis camilan khas lainnya. Tidak jauh dari hotel, terdapat beberapa restoran dengan lokasi yang strategis. Beberapa di antaranya adalah Spiegel Bar & Bistro, Sate & Gule Kambing 29 Blenduk, dan Tekodeko Koffiehuis yang menawarkan beragam pilihan kuliner khas Semarang dan internasional.

Beberapa objek wisata populer yang berada dekat dengan The Raden Patah Heritage Hotel antara lain adalah Kota Lama Semarang, Gereja Katolik St. Yusuf (Gedangan), Old City 3D Trick Art Museum, dan Stasiun Tawang Semarang. Keberadaan Stasiun Tawang Semarang memberikan kenyamanan bagi mereka yang ingin merasakan nostalgia perjalanan ala Eropa.

Beberapa objek wisata populer yang berada dekat dengan The Raden Patah Heritage Hotel antara lain adalah Kota Lama Semarang, Gereja Blenduk, Gereja Katolik St. Yusuf (Gedangan), Old City 3D Trick Art Museum, dan Stasiun Tawang Semarang. Stasiun Tawang, dengan arsitektur klasiknya, menjadi tempat yang ideal bagi mereka yang ingin bernostalgia dengan nuansa perjalanan Eropa, sekaligus mengingatkan akan keberadaan bangunan peninggalan Belanda di Semarang.